MAKALAH
LINGKUNGAN HIDUP DAN PENCEMARAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PENCEMARAN
DISUSUN OLEH:
ENDRI DARYANTO
UNIVERSITAS MEGOW PAK
TULANG BAWANG
2011
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Makalah
Dalam era industrilisasi yang disertai dengan globalisasi dewasa ini di beberapa negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia . Isu kualitas lingkungan hidup menjadi suatu permasalahan nasional yang perlu dicari jalan pemecahannya.
Kulitas lingkungan yang menurun disuatu negara akan sangat berpengaruh terhadap produk. Produk yang dihasilkan negara yang bersangkutan. Pengaruh yang erat hubungannya dengan penururannya kualitas lingkungan ialah produk pertanian, peternakan dan perikanan sehingga daya saling untuk keperluan ekspor di pasar internasional menjadi menurun. Selain itu, kualitas kesehatan penduduk yang tinggal di daerah lingkungan yang tercemar akan menjadi buruk dan berdampak pada menurunnya daya kreativitas penduduk.
Selain itu beberapa komponen yang sangat erat dalam kehidupan kita ialah udara yang kita hisap setiap saat dan air yang kita minum setiap hari. Udara dan air yang bersih sangat diperlukan untuk kesehatan sehingga dapat menunjang aktivitas kita untuk berkreasi dan menghasilkan hal yang positif. Tetapi sebaliknya, bila ada komponen utama tersebut tercemar, maka pencemarannya akan menimbulkan perubahan terhadap kualitas kehidupan kita begitu pula daya tahan tubuh terhadap infeksi penyakit. Semuanya itu akan berpengaruh terhadap penurunan produktivitas dalam berkarya.
BAB II
- DASAR PELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM ISLAM
ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN
Islam adalah agama pembawa rahmat bagi seluruh alam semesta (Rahmatan lil ‘alamin), memberikan tuntunan agar umat manusia mempunyai tanggung jawab moral melestarikan jagad raya ini : “Bumi ini adalah rumah kita”.
Islam bukan agama teroris, dalam konteks ini khususnya teror terhadap lingkungan hidup ini. Al-Qur'an melarang umat manusia membuat kerusakan di muka bumi. Pesan Rasulullah s.a.w. mengajarkan:
(1) berbuat baik kepada Allah Tuhan Yang Esa (Hablun Minallah);
(2) berbuat baik kepada sesamanya (Hablun Minannass);
(3) berbuat baik dengan lingkungan bukan hanya flora tetapi juga fauna.
Dasar ketiga hubungan ini adalah mahabbah atau cinta. Dalam salah satu hadist diungkapkan seseorang memberi minum anjing yang kehausan di terik matahari, maka Rasulullah berkata “Allah bersukur atas perbuatan laki-laki tersebut, sehingga Allah mengampuni dosa laki-laki tersebut”. Ya Rasululloh, apakah kita mendapat pahala juga karena perbuatan baik terhadap binatang? Dengan tegas Nabi membenarkannya.
Dalam suatu kisah diriwayatkan, ada seorang penghuni sorga ditanya perbuatan apa yang dilakukannya ketika di dunia hingga ia bisa menjadi penghuni sorga. Jawabnya menanam sebatan pohon dan merawatnya, hingga besar bisa untuk berteduh orang lain dan musafir, diikhlaskannya buahnya dimakan orang lain atau hewan.
Manusia sebagai khalifah di muka bumi adalah bukan penguasa tetapi pengelola, yakni dengan akal, pengetahuan, dan teknologinya harus dapat mengelola Sumber Daya Alam (SDA) dengan memperhatikan kepentingan masa kini dan masa yang akan datang, bukan sekedar memanfaatkan SDA saja. Pengelolaan bertujuan agar SDA menjadi suistanable (berkelanjutan).
Manusia memiliki kemampuan yang tinggi untuk mengubah sifat fisika dan kimia planet bumi. Inilah yang menjadi pusat perhatian. Bahkan Allah s.w.t telah memperingatkan dalam Al-Qur’an Surat Ar-Rum ayat 41 dan Surat Al-Qashash ayat 77 (termasuk ketidaksukaan Allah terhadap orang yang berbuat kerusakan di muka bumi).
- Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
77. Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Malaikat sebenarnya telah membuat hipotesis tentang makhluk ciptaan Allah yang cenderung untuk berbuat kerusakan dan menimbulkan pertumpahan darah di muka bumi. Lihat Surat Al-Baqarah ayat 30:
30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Semua yang ada di alam semesta dianugrahkan Allah s.w.t untuk manusia. Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 29:
29. Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan dia Maha mengetahui segala sesuatu.
Di laut pun disediakan Allah untuk manusia. Al-Qur’an Surat Al-Jaatsiyah 12:
12. Allah-lah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya dan supaya kamu dapat mencari karunia -Nya dan Mudah-mudahan kamu bersyukur.
Dua dalil pertama pembuka diskusi ini bersumber pada Surat Al An’aam 101 dan Al Baqarah 30.
Dalil pertama adalah: “Allah pencipta langit dan bumi (alam semesta) dan hanya Dialah sumber pengetahuannya”. Lalu Dalil kedua menyatakan bahwa manusia diciptakan untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Perlu dijelaskan bahwa menjadi khalifah di muka bumi itu bukan sesuatu yang otomatis didapat ketika manusia lahir ke bumi. Manusia harus membuktikan dulu kapasitasnya sebelum dianggap layak untuk menjadi khafilah.
Seperti halnya dalil pertama, Dalil ke tiga ini menyangkut tauhid. Hope dan Young (1994) berpendapat bahwa tauhid adalah salah satu kunci untuk memahami masalah lingkungan hidup. Tauhid adalah pengakuan kepada ke-esa-an Allah serta pengakuan bahwa Dia-lah pencipta alam semesta ini. Perhatikan firman Allah dalam Surat Al An’aam 79:
“Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan”
Dalil ke empat adalah mengenai keteraturan sebagai kerangka penciptaan alam semesta seperti firman Allah dalam Surat Al An’aam, dengan arti sebagai berikut, “Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, dan mengadakan gelap dan terang..”
Adapun dalil ke lima dapat ditemukan dalam Surat Hud 7 yang menjelaskan maksud dari penciptaan alam semesta, “Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,….Dia menguji siapakah diantara kamu yang lebih baik amalnya.”
Itulah salah satu tujuan penciptaan lingkungan hidup yaitu agar manusia dapat berusaha dan beramal sehingga tampak diantara mereka siapa yang taat dan patuh kepada Allah.
Dalil ke enam adalah kewajiban bagi manusia untuk selalu tunduk kepada Allah sebagai maha pemelihara alam semesta ini. Perintah ini jelas tertulis dalam Surat Al An’aam 102 yaitu, “..Dialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah pemelihara segala sesuatu”
Dalil ke tujuh adalah penjabaran lanjut dari dalil kedua yang mewajibkan manusia untuk melestarikan lingkungan hidup. Adapun rujukan dari dalil ini adalah Surat Al A’raaf 56 diterjemahkan sebagai berikut;
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepadaNya……..” Selanjutnya dalil ke delapan mengurai tugas lebih rinci untuk manusia, yaitu menjaga keseimbangan lingkungan hidup, seperti yang difirmankanNya dalam surat Al Hijr 19, “Dan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.”
Dalil ke sembilan menunjukkan bahwa proses perubahan diciptakan untuk memelihara keberlanjutan(sustainability) bumi. Proses ini dikenal dalam literatur barat sebagai: siklus Hidrologi.
Dalil ini bersumber dari beberapa firman Allah seperti Surat Ar Ruum 48, Surat An Nuur 43, Surat Al A’raaf 57, Surat An Nabaa’ 14-16, Surat Al Waaqi’ah 68-70, dan beberapa Surat/Ayat lainnya. Penjelasan mengenai siklus hidrologi dalam berbagai firman Allah merupakan pertanda bahwa manusia wajib mempelajarinya. Perhatikan isi Surat Ar Ruum: 48 dengan uraian siklus hidrologi berikut ini. Hujan seharusnya membawa kegembiraaan karena menyuburkan tanah dan merupakan sumber kehidupan.
Surat Ar Ruum 48 Siklus hidrologi.
Mencakup proses evaporasi, kondensasi, hujan, dan aliran air ke sungai/danau/laut, Al-Qur’an dengan sangat jelas menjabarkannya. Evaporasi, adalah naiknya uap air ke udara. Molekul air tersebut kemudian mengalami pendinginan yang disebut dengan kondensasi. Kemudian terjadi peningkatan suhu udara, yang menciptakan hujan. Air hujan tersebut menyuburkan bumi dan kemudian kembali ke badan air (sungai, danau atau laut.
Ini dengan jelas digambarkan dalam Al-Qur’an surat ar-Ruum:48 yang berbunyi;
“Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hambahamba-Nya yang dikehendakinya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.”
Sebagai khalifah, sudah tentu manusia harus bersih jasmani dan rohaninya. Inilah inti dari dalil ke sepuluh bahwa kebersihan jasmani merupakan bagian integral dari kebersihan rohani.
Merujuk pada Surat Al-Baqarah 222; “….sesungguhnya Allah senang kepada orang yang bertobat, dan senang kepada orang yang membersihkan diri.” Serta Surat Al-Muddatstsir 4-5; “..dan bersihkan pakaianmu serta tinggalkan segala perbuatan dosa.”
Meski slogan yang dikenal umum seperti “kebersihan adalah sebagian dari iman”, banyak diakui sebagai hadis dhaif, namun demikian, Rasulluah S.A.W. bersabda bahwa iman terdiri dari 70 tingkatan: yang tertinggi adalah pernyataan “tiada Tuhan selain Allah” dan yang terendah adalah menjaga kerbersihan. Jadi, memelihara lingkungan hidup adalah menjadi bagian integral dari tingkat keimanan seseorang. Khususnya beragama Islam.
Mengutip disertasi Abdillah (2001), Surat Luqman ayat 20 Allah berfirman, “Tidakkah kau cermati bahwa Allah telah menjadikan sumber daya alam dan lingkungan sebagai daya dukung lingkungan bagi kehidupanmu secara optimum. Entah demikian, masih saja ada sebagian manusia yang mempertanyakan kekuasaan Allah secara sembrono. Yakni mempertanyakan tanpa alasan ilmiah, landasan etik dan referensi memadai.”
Selain itu, Abdillah juga mengutip bahwa manusia harus mempunyai ketajaman nalar, sebagai prasyarat untuk mampu memelihara lingkungan hidup. Hal ini bisa dilihat Surat Al Jaatsiyah 13 sebagai berikut;“Dan Allah telah menjadikan sumber daya alam dan lingkungan sebagai daya dukung lingkungan bagi kehidupan manusia. Yang demikian hanya ditangkap
B. AYAT AYAT AL-QUR’AN TENTANG PELESTARIAN LINGKUNGAN
A. Surat Ar Rum [30] ayat 41-42 tentang Larangan Membuat Kerusakan di Muka Bumi
Artinya : “Telah tampak kerusakan di darat dan dilaut disebabkan perbuatan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah : Adakanlah perjalanandimuka bumi dan perlihatkanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).” (QS Ar Rum : 41-42)
Isi kandungan
Selain untuk beribadah kepada Allah, manusia juga diciptakan sebagai khalifah dimuka bumi. Sebagai khalifah, manusia memiliki tugas untuk memanfaatkan, mengelola dan memelihara alam semesta. Allah telah menciptakan alam semesta untuk kepentingan dan kesejahteraan semua makhluk-Nya, khususnya manusia.
Keserakahan dan perlakuan buruk sebagian manusia terhadap alam dapat menyengsarakan manusia itu sendiri. Tanah longsor, banjir, kekeringan, tata ruang daerah yang tidak karuan dan udara serta air yang tercemar adalah buah kelakuan manusia yang justru merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Islam mengajarkan agar umat manusia senantiasa menjaga lingkungan. Hal ini seringkali tercermin dalam beberapa pelaksanaan ibadah, seperti ketika menunaikan ibadah haji. Dalam haji, umat Islam dilarang menebang pohon-pohon dan membunuh binatang. Apabila larangan itu dilanggar maka ia berdosa dan diharuskan membayar denda (dam). Lebih dari itu Allah SWT melarang manusia berbuat kerusakan di muka bumi
Tentang memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, banyak upaya yang bisa dilakukan, misalnya rehabilitasi SDA berupa hutan, tanah dan air yang rusak perlu ditingkatkan lagi. Dalam lingkungan ini program penyelamatan hutan, tanah dan air perlu dilanjutkan dan disempurnakan. Pendayagunaan daerah pantai, wilayah laut dan kawasan udara perlu dilanjutkan dan makin ditingkatkan tanpa merusak mutu dan kelestarian lingkungan hidup.
Artinya : “Telah tampak kerusakan di darat dan dilaut disebabkan perbuatan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah : Adakanlah perjalanandimuka bumi dan perlihatkanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).” (QS Ar Rum : 41-42)
Isi kandungan
Selain untuk beribadah kepada Allah, manusia juga diciptakan sebagai khalifah dimuka bumi. Sebagai khalifah, manusia memiliki tugas untuk memanfaatkan, mengelola dan memelihara alam semesta. Allah telah menciptakan alam semesta untuk kepentingan dan kesejahteraan semua makhluk-Nya, khususnya manusia.
Keserakahan dan perlakuan buruk sebagian manusia terhadap alam dapat menyengsarakan manusia itu sendiri. Tanah longsor, banjir, kekeringan, tata ruang daerah yang tidak karuan dan udara serta air yang tercemar adalah buah kelakuan manusia yang justru merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Islam mengajarkan agar umat manusia senantiasa menjaga lingkungan. Hal ini seringkali tercermin dalam beberapa pelaksanaan ibadah, seperti ketika menunaikan ibadah haji. Dalam haji, umat Islam dilarang menebang pohon-pohon dan membunuh binatang. Apabila larangan itu dilanggar maka ia berdosa dan diharuskan membayar denda (dam). Lebih dari itu Allah SWT melarang manusia berbuat kerusakan di muka bumi
Tentang memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, banyak upaya yang bisa dilakukan, misalnya rehabilitasi SDA berupa hutan, tanah dan air yang rusak perlu ditingkatkan lagi. Dalam lingkungan ini program penyelamatan hutan, tanah dan air perlu dilanjutkan dan disempurnakan. Pendayagunaan daerah pantai, wilayah laut dan kawasan udara perlu dilanjutkan dan makin ditingkatkan tanpa merusak mutu dan kelestarian lingkungan hidup.
B. Surah Al A’raf [7] Ayat 56-58 tentang Peduli Lingkungan
Artinya : “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepadanya rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. Dan dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahma Nya (hujan) hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu kami turunkan hujan di daerah itu. Maka kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. Dan tanah yang baik, tanam-tanamannya tumbuh dengan seizin Allah, dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami)bagi orang-orang yang bersyukur.” (QS Al A’raf : 56-58)
Isi Kandungan
Bumi sebagai tempat tinggal dan tempat hidup manusia dan makhluk Allah lainnya sudah dijadikan Allah dengan penuh rahmat-Nya. Gunung-gunung, lembah-lembah, sungai-sungai, lautan, daratan dan lain-lain semua itu diciptakan Allah untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh manusia, bukan sebaliknya dirusak dan dibinasakan
Hanya saja ada sebagian kaum yang berbuat kerusakan di muka bumi. Mereka tidak hanya merusak sesuatu yang berupa materi atau benda, melainkan juga berupa sikap, perbuatan tercela atau maksiat serta perbuatan jahiliyah lainnya. Akan tetapi, untuk menutupi keburukan tersebut sering kali mereka menganggap diri mereka sebagai kaum yang melakukan perbaikan di muka bumi, padahal justru merekalah yang berbuat kerusakan di muka bumi
Allah SWT melarang umat manusia berbuat kerusakan dimuka bumi karena Dia telah menjadikan manusia sebagai khalifahnya. Larangan berbuat kerusakan ini mencakup semua bidang, termasuk dalam hal muamalah, seperti mengganggu penghidupan dan sumber-sumber penghidupan orang lain (lihat QS Al Qasas : 4).
Allah menegasakan bahwa salah satu karunia besar yang dilimpahkan kepada hamba-Nya ialah Dia menggerakkan angin sebagai tanda kedatangan rahmat-Nya. Angin yang membawa awan tebal, dihalau ke negeri yang kering dan telah rusak tanamannya karena tidak ada air, sumur yang menjadi kering karena tidak ada hujan, dan kepada penduduk yang menderita lapar dan haus. Lalu Dia menurunkan hujan yang lebat di negeri itu sehingga negeri yang hampir mati tersebut menjadi subur kembali dan penuh berisi air. Dengan demikian, Dia telah menghidupkan penduduk tersebut dengan penuh kecukupan dan hasil tanaman-tanaman yang berlimpah ruah.
C. Surat Sad [38] Ayat 27 tentang Perbedaan Amalan Orang Beriman dengan Orang Kafir
Artinya : “Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.” (QS Sad : 27 )
Isi kandungan
Allah SWT menjelaskan bahwa dia menjadikan langit, bumi dan makhluk apa saja yang berada diantaranya tidak sia-sia. Langit dengan segala bintang yang menghiasi, matahari yang memancarkan sinarnya di waktu siang, dan bulan yang menampakkan bentuknya yang berubah-ubah dari malam kemalam serta bumi tempat tinggal manusia, baik yang tampak dipermukaannya maupun yang tersimpan didalamnya, sangat besar artinya bagi kehidupan manusia. Kesemuanya itu diciptakan Allah atas kekuasaan dan kehendak-Nya sebagai rahmat yang tak ternilai harganya.
Allah memberikan pertanyaan pada manusia. Apakah sama orang yang beriman dan beramal saleh dengan orang yang berbuat kerusakan di muka bumi dan juga apakah sama antara orang yang bertakwa dengan orang yang berbuat maksiat? Allah SWT menjelaskan bahwa diantara kebijakan Allah ialah tidak akan menganggap sama para hamba-Nya yang melakukan kebaikan dengan orang-orang yang terjerumus di lembah kenistaan. Allah SWT menjelaskan bahwa tidak patutlah bagi zat-Nya dengan segala keagungan-Nya, menganggap sama antara hamba-hamba-Nya yang beriman dan melakukan kebaikan dengan orang-orang yang mengingkari keesaan-Nya lagi memperturutkan hawa nafsu.
Mereka ini tidak mau mengikuti keesaan Allah, kebenaran wahyu, terjadinya hari kebangkitan dan hari pembalasan. Oleh karena itu, mereka jauh dari rahmat Allah sebagai akibat dari melanggar larangan-larangan-Nya. Mereka tidak meyakini bahwa mereka akan dibangkitkan kembali dari dalam kuburnya dan akan dihimpun dipadang mahsyar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya sehingga mereka berani zalim terhadap lingkungannya.
Allah menciptakan langit dan bumi dengan sebenar-benarnya hanya untuk kepentingan manusia. Manusia diciptakan-Nya untuk menjadi khalifah di muka bumi ini sehingga wajib untuk menjaga apa yang telah dikaruniakan Allah SWT.
1.2. Alasan Pemilihan Judul
Lingkungan tempat kita hidup sangat mempengaruhi kualitas kehidupan kita. Beberapa komponen yang sangat erat dalam kehidupan kita adalah udara yang kita hirup setiap saat dan air yang kita minum setiap hari. Udara dan air yang bersih sangat diperlukan untuk kesehatan sehingga dapat menunjang aktivitas kita untuk berkreasi dan menghasilkan hal yang positif. Tetapi sebaliknya bila ada komponen utama tersebut tercemar maka pencemarannya akan menimbulkan perubahan terhadap kualitas kehidupan kita. Kesehatan tubuh mulai menurun, penurunan produktivitas dalam berkarya dan lain sebagainya. Oleh sebab itu pencemaran lingkungan sangat buruk akibatnya terhadap kehidupan dibumi ini. Marilah kita sama-sama menjaga kualitas kebersihan lingkungan demi kelestarian kehidupan diplanet kita ini.
1.3. Manfaat Penulisan Makalah
Segala sesuatu yang ebrmilai positif membawa sejumlah manfaat dan kebaikan seperti pembuatan makalah ini memiliki beberapa manfaat apabila dibaca dan disimak dengan baik, yaitu :
- Memberikan wawasan mengenai lingkungan hidup
- Dapat mengetahui / menginformasikan kepada para pembaca akan bahayanya pencemaran lingkungan
- Dapat membrrikan motivasi kepada para pembaca maupun dorongan agar selalu menjaga kebersihan lingkungan di sekitarnya.
1.4. Identifikasi Masalah
Lingkungan hidup dan pencemaran
- Komponen ekosistem dan pencemarannya
- Pencemaran udara
- Pencemaran air
- Logam berbahaya di alam lingkungan
- Pengaruh toksis logam pada hewan
BAB III
2.1. Pengertian Lingkungan
Kita tentu sudah tahu apa itu lingkungan. Lingkungan adalah tempat yang ada disekitar kita yang terdiri atas komponen abiotik dan biotik.
Adapun pengertian lingkungan yang lain yaitu sebagai berikut :
- Menurut Drs. Sri Hartati
Lingkungan adalah lingkungan yang memiliki daya dukung tinggi dan sesuai untuk kehidupan organisme yang hidup didalamnya
- Menurut Dra. Ike Sabariah
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup tersebut seperti batu, air, pohon, tanah dll.
- Menurut Iwan Wahyu. S
Lingkungan hidup merupakan sumber daya alam yang digunakan untuk keperluan hidup makhluk hidup.
2.2. Pengertian Polusi Atau Pencemaran
Istilah polusi berasal dari aderah Yunani yang berarti mengotorkan, merusakkan atau mencemarkanm. Pada tahun 1966 lrmbaga di Amerika Serikat yang mengenai “Waste Management and Control” membuat bahasan tentang polusi.
1. Menurut Dra. Sri Hartati, M.Si
Polusi adalah perubahan kondisi / fisik, kimia atau biologi dari udara, air atau tanah (lahan), yang memebrikan dampak membahayakan kondisi lingkungan dan asap natural (budaya) yang ada.
2. Menurut Dra. Sri Hartati, M.Si
Polutan (zat pencemar) adalah zat yang menyebabkan perubahan sifat fisik, kimia maupun biolodi dari lingkungan.
3. Menurut UU RI No. 23 Tahun 1997 Pasal 1 Ayat 3
Polusi / pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain kedalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan dan kegiatan atas proses alam, sehingga kualitas turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukkannya.
2.3. Penyebab Pencemaran Udara
Apabila kita menhidup udara dalam-dalam, sekitar 99% dari udara yang kita hisap ialah gas nitrogen dan oksigen. Kita juga menghisap gas lain dalam jumlah yang sangat sedikit. Pada beberapa hasil penelitian dilaporkan bahwa diantara gas yang sangat sedikit tersebut diidentifikasi sebagai gas pencemar. Di daerah perkotaan yang ramai, gas pencemar berasal dari asap kendaraan, gas buangan pabrik, pembangkit tenaga listrik, asap rokok, larutan pembersih dan sebagainya yang berhubungan erat dengan aktivitas manusia.
Dari pernyataan diatas sudah jelaslah bahwa penyebab pencemaran udara itu dikarenakan aktifitas manusia yang tidak terhenti. Apalagi di zaman modern ini banyak sekali industri-industri dan pabrik-pabrik baru didirikan ditanah air kita ini sehingga kita merupakan negara polutan.
2.4. Dampak Pencemaran Udara
Salah satu dampak negatif kemajuan ilmu dan teknologi yang tidak digunakan dengan benar adalah munculnya pencemaran atau polutan. Gas pencemar adalam kandungan tertentu dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan paru-paru manusia atau hewan, tanaman, bangunan dan bahan lainnya. Perubahan kandungan bahan kimia dalam atsmofer bumi karena polusi udara akan dapat juga mengubah iklim lokal, regional dan global sehingga menaikan jumlah radiasi sinar ultra violet dari matahari kepermukaan bumi dan timbullah efek rumah kaca yang berdampak luas terhadap teproduksi pangan dunia dan permukaan laur dan masih banyak lagi.
Terjadinya lubang ozon disebabkan menurunnya kadar ozon dilapisan stratosfer yang mengakibatkan bertambahnya sinar ultraviolet (UV) dari matahari ke bumi. Dampaknya berupa gangguan terhadap kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, juga punahnya jenis-jenis organisme tertentu.
BAB IV
PEMBAHASAN
3.1. Terjadinya Pencamara Udara
Pencemaran udara ialah jika udara di atmosfer dicampuri dengan zat atau radiasi yang berpengaruh jelek terhadap organisme hidup. Adapun bahan kimia di udara yang berpengaruh negatif pada manusia, hewan dan tumbuhan, barang dan logam, bantuan dan materil lain dapat dikategorikan sebagai pencemaran udara. Banyak bahan pencemar udara terdapat dalam lapisan troposfer, tetapi ada 9 jenis pencemar udara yuang penting yaitu :
1. Oksida karbon (CO, CO2)
2. Oksida berelang (SO2, SO3)
3. Oksida Nitrogen (NO, NO2, dan N2O)
4. Suspensi partikel (debu tanah, karbon, asbes, logam berat, nitrat, sulfat, titik cairan, seperti asam sulfat (H2SO4))
5. Oksida foto kimiawi (ozon)
6. Substansi radio aktif
7. Panas (pembangkit tenaga listrik, pembangkaran minyak menjadi gas pada kendaraan, pabrik, perumahan)
8. Suara (kendaraan bermotor, pesawat terbang, kereta api, masih suci, konstruksi) dll.
9. Kompionen organik (CFC) Kloroflour karbon.
Kesembilan jenis pencemaran udara tersebut bercampur dalam lapisan troposfer bagian bawah dan terjadi interaksi. Kemudian interaksi ini dipengaruhi oleh sinar matahari, sehingga asap tersebut dinamakan asap foto kimia. Kelas asap fotokimia tersebut menjadi tinggi pada musim kemarau ( di daerah tropis) atau musim panas (daerah sub tropis) sebagian besar gas polutan yang menghasilkan gas foto kimia tersebut adalah rekasi pada ozon yang dapat mengakibatkan iritasi pada mata, mengganggu pada fungsi paru-paru serta mematikan pohon dan tanaman pangan. Gas yang berbahaya tersebut baisnaya erat hubungannya dan konsentrasi ozon dilapisan bawah atsmofer.
3.2. Siklus Pencemaran Udara
Pernahkah anda memperhatikan partikel yang berterbangan di udara dan tampah karena tersinari matahari pagi ? Partikel-partikel ini akan menempel dimana saja dilingkungan kita yang paling berbahaya ialah terhisap oleh paru-paru kita. Setiap menit kita menghirup udara 15-17 kali. Setiap menghirup udara di kota besar akan terhisap pula sekitar 60.000 partikel kedalam paru-paru kita, diluar kota mungkin separuhnya.
Sumber partikel-partikel, ini adalah cerobong asap pabrik. Partikel-partikel ini adalah tinggal di udara untuk berapa hari. Partikel yang kecil untuk beberapa minggu. Yang besar segera jatuh disekitar sumbernya. Pada akibat ledakan nuklir, kebakaran hutan, letusan gunung berapi industri dapat melayang-layang ribuan kilometer dari tampak asalnya dan kendaraan bermotor.
Dalam penjelasan siklus ini saya akan mengambil contoh dari polusi kendaraan bermotor dari asap pabrik / industri. Tujuan penduduk dunia khususnya Indonesia di sepanjang jalan dengan mengendarai motornya maka asap yang ditimbulkan kendaraan bermotor tadi sebagaian dihirup langsung oleh masyarakat dan sebahagiannya lagi naik ke atas permukaan bumi. Begitu pula pada asap pabrik / industri yang keluar dari cerobong asap mengumpul di atas permukaan bumi dan bergantung dengan asap kendaraan bermotor tadi.
Udara yang sudah bercampur dengan bahan kimia dari kendaraan bermotor dan asap pabrik / industri naik dan masuk ke dalam lapisan troposfer, bahan pencemar terbawa secara vertikal dan horizontal sudah bereaksi secara kimiawi dengan bahan lainnya di dalam atmosfer. Dalam mengikuti gerakan udara, polutan tersebut menyebar tetapi polutan tersebut menyebar tetai polutan yang dapat tahan lama akan terbawa dalam jarak yang jauh dan akhirnya jatuh kepermukaan bumi menjadi partikel padat dan larut dalam butiran (uap air yang ada di troposfer) serta mengembun jatuh kepemrukaan bumi. Jadi karena udara tercemar, air hujan juga tercemar oleh gas-gas tersebut.
3.3. Pengaruhnya Terhadap Iklim Dan Pemanasan Global
Apabila diamati sejenak, ikli yang panas akan terasa tidak mengenakan bagi kehidupan. Tetapi kondisi panas terebut dapat menaikkan produksi tanaman pangan mencapai 60-80% di beberapa daerah karena lebih banyak CO2 adalah atmosfer yang dapat menaikan laju fotosintesis. Kenaikan suhu dalam troposfer, sehingga kondisi tersebut dapat menyebabkan reaksi perusakan ozon secara perlahan. Selain itu akan banyak terjdi kerugian karena pemasanan global akan menaikan penggunaan pendingin ruangan. Produksi tanaman pangan akan banyak terserang hama serangga, karena dalam kondisi panas menaikann laju laju penguapan pada tanaman, sehingga tanaman sangat memerlukan ketersediaan air cukup. Air dalam tanah akan menguap dan sulit untuk ditanami tanaman produksi pangan.
Kenaikan suhu udara rata-rata 40C akan mendapat mengubah pergantian musim sehingga musim hujan berkurang, timbul angin kencang dan arus gelombang pasang. Bencana banjir terjadi di musim kering yang panjang. Tanah yang subur akan berubah menjadi padang pasir yang tandus, danau mulai mengering dan rencana kekeringan serta kelaparan akan meluas. Beberapa penelitian dengan menggunakan model menunjukkan bahwa kenaikan suhu atmosfer rata-rata 40C dapat menaikan permukaan laut 0,5 – 1,5 m. Selama 50-100 tahun, dengan asumsi bahwa es dikutub tidak mencair. Tetapi bila es dikutub terjadi pencairan, kenaikan air permukaan laut menjadi lebih tinggi lagi. Akibatnya akan dapat menenggelamkan sepertiga dari permukaan bumi terutama daerah yang rendah.
Badan proteksi lingkungan Amerika (EPA) memproyeksikan bahwa bila permukaan laut naik 1 m akan dapat merusak daerah pantai sekitar 26% sampai 65% di Amerika. Kadar garam di daerah muara sungai, danau dan daratan dekat pantai akan naik dan tidak dapat digunakan lagi sebagai air minum, karena air laut sudah mengintruksi air tanah.
3.4. Dampak Pemanasan Global
Meningkatnya suhu atmosfer bumi mengakibatkan kawasan es di kutub mencair sehingga permukaan laur terus naik. Ekosistem alami, seperti terumbu karang sangat peka terhadap perubahan hukum global. Perubahan iklim global yang akhirnya pemanasan global ini akan menimbulkan dampak negatif bagi terumbu karang. Dalam jangka panjang sumber daya air ini memerlukan perhatian serius. Tempat-tempat yang kering seperti Afrika akan mengalami kekeringan yang lebih hebat. Kelangkaan air bersih sudah menja di masalah penduduk disepanjang sungai Mekong , Nil, Kuning, serta kawasan laut Aral di Asia Tengah, berikut kawasan danau Chad di Afrika.
Daerah ini akhirnya akan menguasi bencana, seperti tanah longsor, banjir dan erosi. Sebab, meningkatnya surplus air dari satu daerah ke daerah lain.
3.5. Pencegahan Terjadinya Pemanasan Global
Pada dasarnya ada dua pilihan dalam memperlambat terjadinya pemanasan global ini yaitu :
a. Pengurangan pembangunan rumah kaca dan
b. Penggantian bahan bakar minyak dengan bahan alternatif lainnya seperti energi nuklir tidak diperbolehkan sehingga sumbangannya terhadap pengurangan CO2 di udara relatif kecil.
a. Penghentian emisi CFC dan balon
b. Pengurangan penggunaan bahan bakar minyak
c. Pengurangan penggunaan energi batu bara yang dapat menyumbangkan polusi CO2 sampai 60% per unit produksi.
d. Penggunaan filter atau scrubher untuk menyaring CO2 sari asap pabrik dan pembangkit tenaga listrik
e. Penggunaan energi matahari, angin dan panas bumi
f. Peningkatan penggunaan gas alam sebagai pengganti minyak bumi
g. Penebangan hutan harus dikurangi dan peningkatan reboisasi
h. Penurun jumlah kelahiran dalam keluarga berencana.
BAB V
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Udara disekitar dewasa ini sangat peka terhadap pencemaran. Hal ini erat hubungannya dnegan aktivitas manusia untuk mengejar dimasa modern. Bahan pencemar seperti dimasa modern. Bahan pencemar seperti senyawa karbon (CO, CO2), Sulfida (SO2, S03), Nitrogen (NO, NO2, dan N2O), partikel logam (Pb, Cd, Fs, Ng) dan senyawa lainnya telah terbukti mencemari udara terutama di daerah perkotaan dan industri. Jadi kesimpulannya ialah bahwa seluruh aktivitas manusialah yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
4.2. Saran
Sadarkan diri anda masing-masing bahwa mencemari lingkungan akan membawakan diri anda kepada kesusahan dan kesengsaraan yang saya (penulis) bahas yaitu pencemaran udara. Apabila anda sudah tahu dengan dampak buruknya, janganlah tetap anda lakukan. Apabila anda lakukan (mencemari lingkungan) berarti anda adalah seorang manusia yang tidak memiliki etika lingkungan yang telah diberikan hidup di lingkungan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Hartati, Sri. 2005. Panduan Pembelajaran Biologi SMA Kelas X. Surakarta : CV. Mediatama.
Risman. 2005. Bersahabat Dengan Lingkungan Hidup. Jakarta : CV. Swakarya.
Sastrawijaya, A. Tresna. 1991. Pencemaran Lingkungan. Jakarta : PT. Melton Putra.
Post a Comment