Free download

News Update :
Home » » MAKALAH PENYAKIT BUTA WARNA

MAKALAH PENYAKIT BUTA WARNA

Penulis : MJH 08 on Sunday, January 13, 2013 | 9:08 AM



PENYAKIT BUTA WARNA


PENDAHULUAN

Buta warna sebenarnya adalah ketidak mampuan seseorang untuk membedakan warna tertentu. Orang tersebut biasanya tidak buta semua warna melainkan warna-warna tertentu saja. Meskipun demikian ada juga orang yang sama sekali tidak bisa melihat warna jadi hanya tampak sebagai hitam, putih dan abu abu saja (kasus seperti ini sangat jarang terjadi).
Normalnya, sel kerucut (cone) di retina mata mempunyai spektrum terhadap tiga warna dasar, yaitu merah, hijau dan biru. Pada orang yang mempunyai sel-sel kerucut yang sensitif untuk tiga jenis warna ini, maka ia dikatakan normal. Pada orang tertentu, mungkin hanya ada dua atau bahkan satu atau tidak ada sel kerucut yang sensitif terhadap warna-warna tersebut. Pada kasus ini orang disebut buta warna. Jadi buta warna biasanya menyangkut warna merah, biru atau hijau. 
Buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidak mampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu akibat faktor genetis.
Buta warna merupakan kelainan genetik / bawaan yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya, kelainan ini sering juga disebaut sex linked, karena kelainan ini dibawa oleh kromosom X. Artinya kromosom Y tidak membawa faktor buta warna. Hal inilah yang membedakan antara penderita buta warna pada laki dan wanita. Seorang wanita terdapat istilah 'pembawa sifat' hal ini menujukkan ada satu kromosom X yang membawa sifat buta warna. Wanita dengan pembawa sifat, secara fisik tidak mengalami kelalinan buta warna sebagaimana wanita normal pada umumnya. Tetapi wanita dengan pembawa sifat berpotensi menurunkan faktor buta warna kepada anaknya kelak. Apabila pada kedua kromosom X mengandung faktor buta warna maka seorang wanita tsb menderita buta warna.
Saraf sel di retina terdiri atas sel batang yang peka terhadap hitam dan putih, serta sel kerucut yang peka terhadap warna lainnya. Buta warna terjadi ketika syaraf reseptor cahaya di retina mengalami perubahan, terutama sel kerucut.
Sedangkan monokromasi ditandai dengan hilangnya atau berkurangnya semua penglihatan warna, sehingga yang terlihat hanya putih dan hitam pada jenis typical dan sedikt warna pada jenis atypical. Jenis buta warna ini prevalensinya sangat jarang.


PEMBAHASAN

Buta Warna
Buta warna merupakan kelainan genetik / bawaan yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya, kelainan ini sering juga disebut sex linked, karena kelainan ini dibawa oleh kromosm X. Artinya kromosom Y tidak membawa faktor Buta warna. Hal inilah yang membedakan antara penderita buta warna pada laki dan wanita. seorang wanita terdapat istilah 'pembawa sifat' hal ini menujukkan ada satu kromosom X yang membawa sifat buta warna. Wanita dengan pembawa sifat, secara fisik tidak mengalami kelainan buta warna sebagaimana wanita normal pada umumnya. Tetapi wanita dengan pembawa sifat berpotensi menurunkan faktor buta warna kepada anaknya kelak.
Apabila pada kedua kromosom X mengandung faktor buta warna maka seorang wanita tsb menderita buta warna. Buta warna merupakan “penyakit” keturunan yang terekspresi para pria, tetapi tidak pada wanita. Wanita secara genitis sebagai carrier. Istilah buta warna atau colour blind sebetulnya salah pengertian dan menyesatkan, karena seorang penderita “buta warna” tidak buta terhadap seluruh warna. Akan lebih tepat bila disebut gejala defisiensi daya melihat warna tertentu saja atau colour vision difiency.

Seseorang yang menderita difisiensi penglihatan warna tersebut otaknya tidak mampu menerima beberapa jenis warna secara normal. Tidak semua penderitanya mengalami masalah dan sifat-sifat yang sama. Secara umum dan pasti dapat dinyatakan bahwa defisiensi penglihatan warna tidak berarti buta terhadap segala warna. Yang sebenarnya terjadi adalah reseptor mata mereka sering terkecoh (confuse) terhadap warna yang mereka pandang.
Pada umumnya, terjadinya “buta warna” disebabkan oleh adanya reseptor warna dalam retina mata yang kurang berfungsi secara normal (mal function). Pada dasarnya, di dalam retina mata kita terdapat tiga tipe/jenis reseptor warna, yaitu merah, biru, dan hijau. Anomali warna terjadi sebagai hasil akibat kekurangan satu atau lebih dari reseptor warna tersebut.

Persepsi warna adalah suatu aspek dari penglihatan visual yang membuat sescorang dapat membeakan dua struktur bidang bebas dan pandangannya terhadap suatu bentuk dan ukuran yang disebabkan oleh perbedaan dalam komposisi spektal dan pancaran energi yang diamati.

Buta warna adalah kelainan warisan. Karena gen untuk pigmen visual merah dan hijau terdapat pada kromosom X, buta warna merah atau hijau umumnya terjadi pada laki-laki. Tidak seperti wanita, laki-laki hanya memiliki satu kromosom X sehingga tidak ada salinan cadangan yang bisa mengganti gen cacat yang sesuai. Seorang wanita harus memiliki cacat pada kedua-kromosom X agar menjadi buta warna merah atau hijau. Bila hal itu terjadi, anak laki-lakinya juga pasti buta warna, karena dia mewarisi kromosom X dari ibunya. Selain karena keturunan, bentuk buta warna yang ringan juga disebabkan oleh mutasi gen opsin pada kromosom X.
Cedera otak atau stroke dapat mengganggu pengolahan warna di otak. Jika buta warna baru terjadi di usia remaja atau dewasa, penyebabnya adalah penyakit di makula, misalnya karena degenerasi makula atau kerusakan saraf optik di belakangnya
Sebagian besar orang menganggap buta warna bukan merupakan suatu masalah yang serius, sehingga sering diabaikan meskipun dapat mengganggu pekerjaan. Buta warna (color vision deficiency) adalah ketidakmampuan mata untuk membedakan sebagian atau seluruh warna. Dapat terjadi secara kongenital maupun sekutider akibat penyakit tertentu yang menyebabkan kelainan pada makula, seperti retinitis sentral dan degenerasi makula sentral (age related macular degeneration). Buta warna kongenital biasanya berhubungan dengan kromosom X yang menyebabkan buta warna merah-hijau. buta warna merah-hijau merupakan bentuk yang sering ditemukan, hampir mencapai 99% Tetapi buta warna yang didapat atau sekunder biasanya birukuning, hanya l %. Akibatnya hanya bermakna dalam pekerjaan yang mernbutuhkan penyesuaian warna secara akurat misalnya pekerjaan penyesuaian gradasi warna intan.
Buta warna total sangat jarang terjadi. Sehingga kelainan yang sering disebut delisiensi penglihatan wama (color vision dficiency) Bentuk defisiensi yang sering ditemukan adalah trikromat anomaly. Pada orang dengan buta warna total atau akromatopsia terdapat keluhan silau dan nistagmus serta bersifat autosomal resesif.
Buta warna yang diturunkan tidak bersifat progresif dan tidak dapat diobati, dan biasanya dapat menyebabkan gangguan yang nyata. Sehingga dapat mengakibatkan penderita menjadi putus asa. Karena buta warna merah-hijau kadangkadang merupakan syarat untuk dapat rnengerjakan pekerjaan tertentu seperti di bidang kedokteran, farmasi, konveksi dan pengawas lalu lintas serta pekerjaan yang membutuhkan penglihatan membedakan warna.
Buta warna terdiri dan beberapa tipe dan tingkatan. Banyak orang berpikir bahwa mereka yang menderita buta warna hanya dapat melihat warna hitam dan putih, layaknya menonton acara televisi hitam-putih, hal ini merupakan kesalahan dalam mengkonsepsi suatu pemikiran dan ini tidak benar. Meskipun kondisi ini dapat terjadi, namun sangat jarang. Suatu keadaaan yang extrim ditemukan buta warna total (monokromasi – tidak adanya sensasi wama secara komplit).

Cacat penglihatan yang paling di kenal adalah :
· Buta warna bawaan (kongetial).
· Cacat penglihatan warna dapat juga di dapatkan, yang kadang-kadang yang merupakan kejala dini kerusakan mata
Sebab buta warna
Dikenal cacat penglihatan warna
·         Buta warna kongeitial
o   Bersifat menetap,
o   Biasanya engenai sama pada kedua mata
o   Buta warna didapat
·         Tidak terlihat waktu lahir
o   Iasana berjlan progresif,
·         Mengena satu mata lebih dari mata sebelahnya 
A. Klasifikasi buta warna :
1. Trikromasi
Yaitu mata mengalami perubahan tingkat sensitivitas warna dari satu atau lebih sel kerucut pada retina. Jenis buta warna inilah yang sering dialami oleh orang-orang. Ada tiga klasifikasi turunan pada trikomasi:
·         Protanomali, seorang buta warna lemah mengenal merah
·          Deuteromali, warna hijau akan sulit dikenali oleh penderita
·         Trinomali (low blue), kondisi di mana warna biru sulit dikenali penderita.
2. Dikromasi
Yaitu keadaan ketika satu dari tiga sel kerucut tidak ada. Ada tiga klasifikasi turunan:
Protanopia, sel kerucut warna merah tidak ada sehingga tingkat kecerahan warna merah atau perpaduannya kurang
·         Deuteranopia, retina tidak memiliki sel kerucut yang peka terhadap warna hijau
·         Tritanopia, sel kerucut warna biru tidak ditemukan.
3. Monokromasi
Monokromasi sebenarnya sering dianggap sebagai buta warna oleh orang umum. Kondisi ini ditandai dengan retina mata mengalami kerusakan total dalam merespon warna. Hanya warna hitam dan putih yang mampu diterima retina.
B. Pemerikasan Buta Warna
Pada uji coba pseudisokromaqtik  yang di susun titik dengan berbagai kecerahan dimana seseor ang normal akan dapat mengenal gambar yang di bentuk, karena titik di buat dengan batas yang jelas dengan latar belakangnya. Uji ishihara akan menemekuan cacat warna yang didapatkan yang di tandai dengan gangguan penglihatan warna merah-hijau. Akan tetrapi tidak menemukan diskromatopisia biru-kuning yang sering dapat penyakit yang mengenai jalur penglihatan.
Gambar pola isokromatik yang dibaja penderita pada uji penglihatan buta warna di nilai berdasar nilai yang di berikan oleh penerbit alatnya.
            Dalam waktu tiga detik, coba lihat angka berapa yang ada di dalam lingkaran yang berbentuk seperti pie atau kue tart di samping ini. Jika kamu mengatakan 42 ! Yah, benar di dalam lingkaran hijau di samping ini terdapat angka 42. Nah, jika kita masih bisa melihat bahwa di dalam lingkaran ini terdapat angka 42 maka kemungkinan besar (masih mungkin) bisa dikatakan kita tidak mengidap kelainan Buta Warna (Color Blind). Gambar di samping merupakan salah satu gambar dari sekitar 40an gambar yang sering kali dijadikan sebagai instrumen penguji apakah kita termasuk buta warna atau tidak. Satu set uji yang terkenal untuk pengujian buta warna adalah “Ishihara”. Tes untuk uji buta warna dengan set uji ini dikatakan telah dapat mengindikasi apakah kita tergolong buta warna total atau buta warna partial.
C. Pengaruh Kelainan Mata Pada Penglihatan Warna  
Pengaruh warna yang dilihat :
·         Xantopsia atau benda terlihat kuning. Hal ini dapat terjadi pada gangguan empedu, maka sklera dan kornea berpigmen kuning. Pada beberapa jenis keracunan seperti santonin, amilnitrat, asam pikrat, digitalis dan asam karbonat akan dapat memberikan gejala xantopsia.
·         Erittopsia atau benda terlihat merah terlihat perdarahan ringan di dalam badan kaca ataupun mata afakia
·         Sianopsia atau benda terlihat biru, terdapat pada kekeruhan kornea atau badan kaca dan afakia.
Pengaruh lingkungan terhadap penglihaatan warna
Kelainan penglihatan warna pada orang normal. Orang normal akan memperlihatkan keadaan yang tidak normal pada keadaan tertentu.
Berbagai obat kelainan mata dapat mengakibatkan absorbsi sinar atau warna tertentu.Contoh:
·         Obat anti malaria (meparin) akan mengakibatkan xantopsia ringan.
·         Fuloresein akan mengakibatkan penglihatan berwarna kuning
·         Semua obat topikal akan memberikan warna penglihatan berubah sementara.
·         Perdarahan badan kaca memberikan kesan penglihatan eritropis (merah) pada lapang penglihatan.
·         Pasca bedah katarak atau afaikia akan memberikan kesan penglihatan berwarna eritropsia, cyeanopsia, kloropsia, santopsia
·         Akibat toksin, penyakit dan troma atau sinar yang berlebihan pada berbagai permukan jalur penglihataan
·         Penyinaran cahaya yang berlebihan atau sinar ultra violet akan mengakibatkan eritropsia, kroropsia, dan leukopsia.
·         Kangguan saraf penglihatan dan jalur penglihatan akan memberikan warna penglihatan eritropsia, sianopsia, dan iantinopsia
·         Ganguan korteks dan sentral penglihatan, bila akabat alkohol atau opium akan mengakibatkan kromatopsia.
Penglihatan dapat dalam bentuk berwarna atau kromatopsia, merupakan kesan penerimaan warna tidak normal pada seluruh lapangan penglihatan sehinga penderita akan melihat seperti melalui filter berwarna.
Di dapatkan istilah berikut:
Nama
Warna yang dilihat
Eritropsia
Merah
Xantopsia
Kuning
Sianopsia
Biru
Kloropsia
Hijau
Glaokopsia
Biru abu-abu
Iantinopsia
Ungu
Leokopsia
Putih

Gambaran warna dari sumber cahaya.
Penerangan ialah yang berasal dari gas merkuri atau natrium akan memberikan perbedan warna yang kurang ataupun buruk. Warna merah akan terlihat kurang baik pada penerangan demikian.


·         Pengaruh kontras.
 Anomali trikomat sementara dapat dibangkitan dengan memanjakan mata pada warna tertentu bila mata di pajan dengan sinar merah beberapa waktu akan pada pemerikasan peyesuayan dengan anomaloskop warna kuning menjadi abnormal segera setelah rangsangan merah di hilangkan

·         Inrensitas sinar.
Pada penerengan kurang warna merah agak sukar dikenal.bila intensitas terlalu kuat akan terjadi desaturasi warna.

·         Akibat jarak.
Benda kecil berwarna akn berubah warnanya bila dijauhkan dari pengamat, seperti kuning menjadi putih, bitu menjadi hitam.

·         Menetap kondisi bayangan retina.
Warna akan memutih pada bayangan ynag menetap pada retina

D. Fakta-Fakta Tentang Buta Warna
  • 1.      Buta warna lebih sering terjadi pada seseorang berjenis kelamin lelaki dibandingkan perempuan. Sebanyak 99% seorang buta warna tidak mampu membedakan antara warna hijau dan merah. Juga ditemukan kasus penderita yang tak bisa mengenali perbedaan antara warna merah dan hijau.
  • 2.      Cacat mata ini merupakan kelainan genetik yang diturunkan oleh ayah atau ibu.
  • 3.    Belum dapat dipastikan berkaitan jumlah penderita, akan tetapi sebuah penelitian menyebutkan sebesar 8 -12% lelaki Eropa adalah pengidap buta warna. Sementara persentase perempuan Eropa yang buta warna adalah 0,5 -1%. Tingkat buta warna di benua lain tentu bervariasi.
  • 4.      Tidak ada cara untuk mengobati buta warna, karena ia bukan penyakit melainkan cacat mata. Bisa jadi seorang buta warna akan merasa tersiksa dengan keadaan ini. Sebagian perusahaan menetapkan syarat bahwa pekerjanya harus tidak buta warna.
  • 5.      Untuk mengetahui apakah seseorang menderita buta warna, dilakukan tes dengan menggunakan plat bernama Ishihara.
  • 6.      Sering kali orang awam menganggap penyandang buta warna hanya mampu melihat warna hitam dan putih, seperti menonton film bisu hitam putih. Anggapan ini sebenarnya salah besar.
  • 7.      Banteng ternyata buta warna. Kesan yang ditimbulkan warna merah mengakibatkan binatang tersebut melonjak emosinya, bukan akibat warna merah itu sendiri
  • 8.  Pada Perang Dunia II, serdadu yang buta warna dikirim untuk melakukan misi tertentu. Ketidakmampuan mereka untuk melihat warna hijau dialihfungsikan untuk mendeteksi adanya kamuflase yang dilakukan pihak lawan.
  • 9.   Artis terkenal yang buta warna diantaranya adalah Mark Twain, Paul Newman, Meat Loaf, Bing Cosby, Bob Dole.
  • 10.  Setiap orang terlahir buta warna saat pertama kali lahir.

11.  Emerson Moser, pembuat krayon senior, mengaku bahwa dirinya buta warna hijau-biru dan tidak mampu melihat warna secara keseluruhan.
12.  Penyandang buta warna selalu dihantui oleh pertanyaan "Warna apakah ini?"

KESIMPULAN

Penyebab buta warna ada beberapa hal salah satunya adalah karena kelainan warisan. Karena gen untuk pigmen visual merah dan hijau terdapat pada kromosom X, buta warna merah atau hijau umumnya terjadi pada laki-laki. Tidak seperti wanita, laki-laki hanya memiliki satu kromosom X sehingga tidak ada salinan cadangan yang bisa mengganti gen cacat yang sesuai. Seorang wanita harus memiliki cacat pada kedua-kromosom X agar menjadi buta warna merah atau hijau. Bila hal itu terjadi, anak laki-lakinya juga pasti buta warna, karena dia mewarisi kromosom X dari ibunya. Selain karena keturunan, bentuk buta warna yang ringan juga disebabkan oleh mutasi gen opsin pada kromosom X.
  Memperkerjakan seseorang dengan buta warna pada perkerjaan tertentu sering tidak memberikan kesulitan nyata akan tetapi dapat menyulitkan teman sekerjanya dan tidak jarang banyak menita waktu kerja,yang tentu di pandang dari segi hasil guna akan merugikan perusahaan.
Terdapat beberapa aspek buta warna yang akan mengakibatkan gangguan pada kegiatan tertentu di tempat tertentu.
Pemerikasaan buta warna di perlukan untuk mengetahui adanya kelainan cacat penglihatan warna bawaan atau di dapat.

Share this article :

Post a Comment

 
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2011. mjh 08 . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger