Free download

News Update :
Home » , » Guruku Masih Pantaskah Engkau Menyandang Gelar "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa"

Guruku Masih Pantaskah Engkau Menyandang Gelar "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa"

Penulis : MJH 08 on Sunday, March 11, 2012 | 4:46 AM

Guru adalah bagian terpenting dalam pendidikan di Indonesia, Guru merupakan panutan dan inspirasi murid-murid dalam mengembangkan diri.Semua orang di dunia tahu kalau Guru adalah panutan dan tanpa guru maka nereka mungkin tidak bisa menjadi seseorang yang cerdas kemampuanya, peran guru tidak akan pernah tergantikan sampai kapan pun.


     Berbicara tentang guru maka kita akan teringat kalimat yang berbunyi  "Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa".Sekarang kalimat tersebut menjadi sebuah pertanyaan, masih berlakukah kalimat itu.?, apakah kalimat tersebut hanya untuk guru-guru pada masa lalu, apakah banyak perbedaan guru sekarang dengan guru di masa lalu?.Paradigma seorang guru yang hanya memperlemah pendidikan di Indonesia saat ini. apakah yang salah?, si gurukah,sistem pendidikankah, atau siswalah yang patut di persalahkan.

     Jika kita melihat ke masa lalu dimana peran guru pada masa lalu adalah sebuah pekerjaan panggilan hati.Guru menjadikan profesinya sebagai sebuah tindakan pengabdian kepada masyarakat agar masyarakat menjadi cerdas dan berakhlak mulia. Hingga kita melihat banyak guru yang di gaji kecil tapi tetap mengabdi kepada para murid-muridnya. Mereka terus bersabar dan bersabar dalam kondisi itu makanya sebutan "Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa" adalah isitlah yang layak untuk para guru semacam itu.

     Bagaimana dengan kondisi guru sekarang ini ? pernahkah kita memikirkan dan membandingkan  guru-guru kita sekarang dengan yang di masa lalu. Guru sekarang  bukan lagi sebuah panggilan hati. Menjadi Guru adalah sebuah panggilan harapan untuk kesejahteraan. hingga menghasilkan sesuatu  yang sangat berrti bagi dunia pendidikan.Misalnya banyak dari para guru yang tidak bagus dalam mengajar mendapat sertifikasi alias tambhan gaji. Kualitas mengajar sangat rendah tapi mendapat gaji tambahan. Perbandingan yang sangat berarti ketika ada guru yang sangat dan memberikan kemampuan terbiknya untuk para muridnya tetapi tidak lolos sertifikasi.

     Kita tidak membahas tentang sertifikaasi tapi saat ini kita membahas kemana guru-guru kita saat ini terbawa . Dunia yang serba kapitalis ini membuat dunia pendidikan dan khususnya para guru seakan bingung dan gamang. Profesi guru, gaji dan prospek masa depan bagus yang membuat para mahasiswa banyak yang ingin menjadi guru.Namun, menjadi masalah utama adalah kompetensi guru-guru di Indonesia sangatlah kurang.Gaji dan tunjangan untuk guru yang tinggi seharusnmya di barengi dengan peningkatan kinerja dan kualitas yang baik.Kualitas guru seharusnya menjadi takaran dalam memberikan tunjangan yang sepadan dengan kinerja mereka dalam mengajar.

     Adalagi yang harus dipertanyakan, yaitu moral guru, banyaknya guru-guru yang tidak disiplin selalu terlambat kalau datang ke sekolah,mengapa murid harus di hukum ketika terlambat datang tapi gurunya saja juga terlambat, mungkin banyak orang mengatakan "Murid dan Guru tidak boleh di samakan" tetapi guru kan perlu juga sanksi atas ketidak di siplinanya tersebut, lain halnya dengan datang terlambat, Kemari saya melihat seorang oknum guru yang MEROKOK di tempat yang seharusnya tidak boleh merokok, yaitu di sekolah lebih tepatnya di perpustakaan, apakah guru-guru tersebut patut di contoh?, dan yang paling mengecewakan lagi adanya Guru yang membantu siswa dalam berbuat curang dalam pelaksanaan ujian entah itu secara tersurat atau tersirat. padahal guru harusnya memberikan teladan yang baik dan pengajar yang jujur.Jika mereka di biarkan tidak jujur. bukan salah siswa di masa depan jika mereka juga akan korupsi dan lain sebagainya, karena guru mereka sendiri mengajarkan hal yang tercela dan tidak jujur.

Guru yang baik harus memenuhi syarat agar nenberikan hal yang terbaik bagi dunia pendidikan di Indonesia. ada beberapa hal mengapa mereka harus mengevaluasi diri mereka sebagai seorang guru:

  1. Guru lebih mementingkan karir ketimbang mengajar para siswa yang memerlukan pengajaran.
  2. Guru lebih senang mengajar apa adanya ketimbang memberikan sesuatu yang bisa membuat para siswa tertarik dalam mengajar.
  3. Kurangnya peran guru dalam membentuk potensi dan karakter yang baik bagi para siswa
  4. Minimnya keahlian wawasan dan pengetahuan guru karena hanya fokus pada buku yang di bawakan.
  5. Guru lebih mementingkan kepentingan sendiri seperti menuntut tambahan Ekonomi dari pada mengajar para siswanya.
  6. Guru malu mengakui jika dia gagal mengajari para siswanya sehinmgga mengahalkan segala cara agar para sisiwa lulus ujian meskipun dengan melakukan kecurangan.

Hal inilah yang menjadi takaran bagi para guru saat ini. Pandangan "guru pahlawan tanpa tanda jasa" masihkah pantas di berikan kepada profesi guru saat ini. Guru Indonesia harus memberikan yang terbaik bagi dunia pendidikan di Indonesia. Guru harus terus meningkatkan kompetensi mengajar agar kegagalan tidak di dapatkan oleh para siswa. Jika menjadi seorang guru merupakan hanya karena mendapat kesejhteraan dan UANG maka hancurlah dunia pendidikan di Indonesia.Hal ini karena mereka yang punya pandangan seperti hal tersebut akan menjadi malas-malasan karena bagi mereka mengajar atau tidak mengajar meraka disejahterakan oleh negara.

Wassalam  
Share this article :

Post a Comment

 
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2011. mjh 08 . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger